Peliknya Kehidupan.
.jpg)
Sebuah realitas kehidupan. Penuh dengan problematika. Semakin pelik persaingan individu/sosial dari berbagai bidang, politik, ekonomi, sosial. Seakan-akan semua itu adalah tuntutan zaman. Tak dapat dielak, tak dapat dipungkiri.
Salah satu kasus ialah bus. Why ?
Saya tidak tahu
seberapa besar peran pemerintah menangani masalah transportasi umum satu ini.
Ya, bus. sarana transportasi dengan harga terjangkau dan hampir (ya, saya mengatakan hampir
karena tidak semua orang mau naik transportasi ini, pejabat, artis, dll) digunakan oleh berbagai kalangan.
Dibandingkan taksi yang mahal, becak yang berspeed rendah, kereta api yang tidak
menjangkau semua tempat apalagi pesawat yang hanya berudara, kapal malah
semakin ribet.
Bus sebagai tempat
pelarian anak pelajar, ibu rumah tangga, para pedagang, karyawan kantoran yang
mengingkan efektif dan efisien. tapi, apa yang mereka lakukan? Mempertaruhkan
nyawa mereka untuk sebuah waktu? Saya tidak tahu siapa yang salah, pemerintah? Agen
bus? Kondektur bus? atau para penumpangnya? seolah-olah para penumpang seperti
barang bukan manusia. Bayangkan saja, satu bus bisa memuat 50an orang, padahal
seharusnya hanya memuat 30an orang. Apa yang ada di pikiran mereka? Uang atau
waktu? Berdesak-desakan sampai ada yang gelantung di pintu bus (nunggu
dihempas angin atau tertabrak tiang jalan).
"Ayo, pak,buk, naik-naik, kosong. ini banyaj yang akan
turun.",suara kondektur yang memaksa dan menekan calon penumpangnya.
Kalau saya bisa, saya kan teriak dan berkata, " Hei. gila lue ya. gini dibilang kosong. kita saja yang disini empet-empetan nahan napas, gak bisa bergerak lagi. lue masih nekat nambah penumpang? emang kita apaan?" .
Hah, untung saya orangnya sabar. jadi, tidak ada perdebatan sengit
dalam bus(bisa hancur tuh, bus).
Apa mereka nunggu
kecelakaan agar mereka sadar? Entahlah, persaingan dunia semakin tidak
berprasaan mungkin. Saya harap pemerintah mengupas tuntas hal ini sebelum warga
mereka habis karena kecelakaan yang berakibat dari masalah kecil yang mungkin
disepelekan.
Komentar
Posting Komentar