Permainan Hati
Disini kita membicarakan hati sebagai simbol dari perasaan, bukan organ manusia.Hati adalah hal yang dapat dimainkan dan memainkan.Hati adalah hal yang dapat mengontrol semua rasa kita, sedih, kalut, bahagia.Karena hati, manusia bisa saling mengerti. Karena hati, manusia bisa saling membenci.Karena hati, manusia bisa saling mengasihi. Karena hati, manusia bisa saling mencaci.Karena hati, manusia bisa saling peduli.Karena hati, manusia bisa saling mengkhianati.
Aku tidak tau pasti, dimana letak hati.
Apakah ada di dalam dada manusia?
Coba, kita mengutip ayat berikut ini,
"Maka apakah mereka tidak
berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat
memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena
sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di
dalam dada" (22:46)
Entahlah, tapi satu yang saya tahu. "Permainan Hati"
ya, layaknya game yang kita mainkan, hati pun bisa
melakukan. Mungkin beberapa orang sulit untuk bermain dengan hati mereka
sendiri. tapi, orang akan berkata mudah kalau mereka memainkan hati orang lain. Sebuah realitas sederhana.
Hati melahirkan perasaan cinta, benci, sayang, kecewa yang
dikendalikan otak kita.
Ada orang yang mengatakan, "
Andai aku bisa mengendalikan hati ini. Aku tidak akan pernah merasakan sakit
hati, patah hati, benci, cinta, bla...bla....bla... ". Lagi-lagi
permainan kata.
Perasaan lahir dari lingkungan yang ada di sekitar kita, dibantu oleh panca indera
(mata, telinga, mulut).
Oleh karena itu, bukankah kita dapat
mengontrol hati kita untuk tidak menimbulkan masalah ke depannya? Setidaknya, menjaganya. Mari kita kutip lagu raihan
berikut,
Bila hati kian suci, tak ada yang
tersakiti
Pribadi menawan hati, ciri mukmin
sejati
Namun bila hati keruh, batin selalu
gemuruh
Seakan dikejar musuh, dengan Allah
kian jauh
Ya, tak ada yang tersakiti. Lagi-lagi sebuah sindiran
kehidupan.
Nau'dzubillah deh, kalau gara-gara
hati lagi, kita makin jauh dengan-Nya.
Jangan
sampe,sob!
~Sebuah lagu luarbiasa untuk
menasehati para mukmin sejati yang berjuang melawan naifnya kehidupan~
Semoga kita termasuk orang-orang yang
hatinya selalu dilindungi cahaya iman.
Tidak dikuasai nafsu birahi, tapi hati
nurani yang suci.
Komentar
Posting Komentar