Sepucuk Surat yang Lalu
Madiun, 14 september
2004
Puteraku
Sayang,
Arya
Assalamu’alaikum
wr.wb
Sayang..
bagaimana kabarmu disana ? Umi harap Arya tetap mendapat perlindungan dan
kerahmatan dari Allah SW.T.. Alhamdulillah, kami semua disini baik, Nak.
Abah, Umi dan Adek kangen banget sama Arya. Kapan Arya selesai studinya
? Abah, Umi sama Ida pengen datang ke acara wisuda Arya. Melihat Arya memakai
baju toga, Abah sama Umi pasti bahagia sekali. Umi sudah tidak sabar menunggu waktu itu. Menunggu Arya menggapai cita-cita. Apakah Arya masih ingin
menjadi dokter? Apapun pilihan Arya, Abah sama Umi mendukungnya. Yang penting
itu terbaik buat Arya.
Arya,
anakku sayang...
Sebenarnya
Umi ingin cerita sesuatu sama Arya. ya,
Umi pikir kamu seharusnya tahu hal ini.Tapi, Umi harap setelah Kamu membaca
ini, Arya tidak boleh terlalu sedih. Arya tidak boleh menyalahkan diri Arya.
Apalagi sampai mengabaikan study Arya disana. Umi harap Arya mau melakukan itu
kan?
Ya,
Umi akan cerita ....
Arya,
masih ingat kan dengan peristiwa kecelakaan beberapa bulan lalu yang menimpa
adikmu, Ida?
Beberapa
mingu kemudian, setelah Arya pergi. Ida sadar dari kritisnya. Tapi, Kita semua
mendapat sebuah ujian baru. Adikmu Ida sudah tidak dapat melihat senyum, dan
air mata Arya lagi . Tidak bisa melihat wajah Abah dan Umi. Dan tidak bisa
melihat dunia ini. Tapi, dia masih bisa merasakan rasa kasih sayang dan cinta
yang Abah, Umi dan Arya berikan. Jadi, Arya tidak usah khawatir.Abah dan Umi
selalu menjaganya dan mendoakannya, berharap suatu saat ada keajaiban untuk
menyembuhkannya.
Tapi, Alhamdulillah begitu luarbiasanya
Adikmu. Dia tidak mengeluh dengan kondisinya dan dia memahami kondisi kita.
Tidak pernah dia menuntut untuk segera sembuh atau menyuruh kami untuk
melakukan sesuatu. Dia begitu tegar. Dia menerima kondisinya. Malahan, dia
semakin rajin mendekatkan diri pada Allah S.W.T. jadi, kami semua baik disini.
Kami sudah menjadi keluarga yang utuh kembali. mungkin, ini memang suatu
bingkisan kecil dari Allah S.W.T. untuk kita. Sebuah Hikmah di balik ujian-Nya.
Ini menandakan bahwa Allah S.W.T. masih ingat dan sayang sama kita.
Arya,..Inilah
alasan Abah dan Umi kirim surat ini pada Arya, karena Abah dan Umi tahu kalau
Arya sayang banget sama Ida. Abah dan Umi hanya ingin doa dari Arya saja, tidak
lebih dari itu. dan surat ini, tidak menyurutkan semangat Arya dalam belajar.
Abah dan Umi yakin kalau Arya akan melakukan suatu hal yang terbaik untuk kami.
Ya sudah, surat ini sampai disini dulu, Nak.
Arya jangan lupa balas surat ini ya.. Umi menunggunya Sayang ! kami semua di
rumah Sayang banget sama Arya.
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Salam
Kangen
Abah
& Umi
Komentar
Posting Komentar